Lambar.PantauTerkini.co.id                        Sungguh miris jika kita melihat keadaan Haris Nawawi Bersama dua anaknya dan ibunya yang mengalami ganguan jiwa, mereka tinggal di Pemangku 1 Pekon Padang Dalom Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat.

Haris yang tinggal di gubuk kecil yang sebagian dindingnya dari plastik mulsa, serta beratapkan seng yang sudah rapuh dan berkarat sehingga jika turun hujan sebagian atap gubuknya sudah banyak yang bocor sungguh menyedihkan..

Setiap hari Haris mencari nafkah sebagai tukang pencari madu.Tidak mudah untuk mencari lebah yang sudah menghasilkan madu,tapi itu adalah satu-satunya mata pencarian baginya, dan hanya dengan cara itu dia menafkahi keluarganya. Dalam mencari madupun menjadi tidak menentu kalau lagi nasip bagus dia mudah mendapatkan sarang lebah dan dapat menjualnya, namun terkadang juga dalam sehari dirinya sama sekali tidak menemukan sarang lebah yang dapat diambil madunya. Hal ini membuat Penghasilannya pun tidak jelas

” Kalau pas dapet madu langsung saya jual dengan harga Rp. 70 ribu, tapi kalau cuma sedikit madu yang di dapat harus dikumpulkan terlebih dahulu sembari menunggu dapat tambahannya. Yang membuat saya kadang menangis jika simpanan uang sudah tidak ada dan saya tidak mendapatkan hasil kami hanya makan menggunakan nasi dan garam saja, saya sedih jika melihat anak-anak ini mas,” papar dia dengan nada sedih.

istrinya yang sudah 18 tahun lamanya menderita gangguan jiwa dan setiap harinya hanya berdiam diri didalam rumah, membuat haris selain jadi seorang bapak Haris juga sekaligus menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya yang masih berusia empat tahun dan tiga tahun.Saat ditanya apakah dia mengharapakan bantuan dari pemerintah, dia tersenyum seraya melontarkan kata, ” Jika memang ada bantuan buat saya ya saya terima mas, cuma kalau memang tidak ada ya tidak masalah,”tegasnya.

Menurut salah seorang tetangganya yang enggan disebutkan namanya,membenarkan jika Haris tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah ataupun pekon. Bahkan jelas dia, Haris baru sekali mendapatkan bantuan Rastra dari pekon, itupun karna dimintakan oleh seorang kerabatnya. 

” Sungguh kasihan jika melihat kesetiap harianya pak Haris itu, namun pihak pekon juga terlihat masabodo dengan keadaan pak Haris itu mas, kami juga berharap dengan dibantunya rekan-rekan media nantinya dapat disampaikan keadaanya kepada pemerintah Lambar, semoga bisa membantu pak Haris, dan pemerintah harus mempertanyakan fungsi aparat dipekon ini. Apakah mereka tidak pernah tanggap dengan keadaan masyarakatnya yang membutuhkan perhatian atau hanya mementingkan diri sendiri, ” ungkapnya.

Sementara itu peratin Pekon Padang Dalom Endra saat dikonfirmasi awak media minggu(8/4) di via ponselnya tentang warganya yang butuh perhatian dan bantuan dirinya menjawab saya lagi sibuk ,Ada apa, datang saja ke kantor kalau ada perlu,” ujarnya.@KF/WWN